Nuansa alam laut yang khas dengan udara sejuk yang selalu menyapa, Keindahan pohon-pohon pantai yang terus melambai anggun dan panorama yang unik, mempesona dan melenakan mata, selalu melekat pada sebagian besar kawasan pantai berpasir di Indonesia. Sebagai kawasan yang di kenal dengan daerah tropis, Indonesia memiliki sangat banyak potensi keindahan alam pantai yang menakjubkan. Keindahan tersebut merupakan paduan dari hamparan biru laut dan batas pulau yang memanjang yang di kenal dengan kawasan pesisir pantai. Sangat sering kita melihat hamparan pasir, batuan dan daerah pasang surut yang memberi kesan keindahan tersendiri. Keelokan yang terjaga dan kemurnian tempat yang terlidung.
Manusia tidak membiarkan alam pantai begitu saja, sebagai karunia Tuhan yang tidak ternilai, kawasan pantai banyak di jadikan sarana untuk melepas lelah, membuang stress, bermain, berlibur dan banyak aktivitas lain yang menjadikan daerah pantai sebagai obyek wisata yang terus berkembang.
Beberapa di antaranya adalah Pulau Dewata dengan pasirnya yang luas dan indah, Pulau Lombok dengan ketengan pantai pasir putihnya, Teluk Sunda (Tanjung Lesung) yang bersih, indah dan putih, Pantai Parang Tritis yang khas dengan pasir buram dan gelap namun cantik, elok dan khas di Yokyakarta, serta beberapa kawasan lainnya yang tersebar di seluruh Indonesia. Setiap lokasi memiliki kekhasan dan keunikan tersendiri. Dan di situlah kunci dari setiap keindahan yang tercipta dari kawasan ini.
Garis pantai yang memanjang dengan batas laut yang apik memberikan gambaran tersendiri. Genangan air laut terhadap daratan pesisir yang terus berubah dengan dinamika yang cukup tinggi, memungkinkan pemilahan zona bagi kawasan ini yang banyak di pengaruhi oleh pola pergerakan pasang surut. Pasang surut merupakan fenomena pantai landai yang di pengaruhi oleh gaya gravitasi bulan sebagai benda langit terdekat dengan bumi. Hingga ketinggian laut sebagai medium cair bumi pada garis pantai terlihat mencolok oleh gaya tarik tersebut. Sebagai kawasan yang dinamis, kawasan berpasir tidak hanya indah namun unik karena pola pembatasan yang terpilah tersendiri.
Sumber : http//marufkasim.blog.com/Pantai Berpasir
Provinsi Bangka Belitung memang terkenal dengan pantai-pantainya yang indah. Keunikan pantai-pantai di daerah ini ialah golekan batu-batu granit raksasa yang tersusun berjajar dan bertumpuk secara alami. Batu-batu besar itu adalah batu alami endapan sedimen yang telah berlangsung jutaan tahun lamanya. Bangka Belitung memang terkenal sebagai daerah pertambangan, timah, batu besi, bauksit, bahkan emas dan uranium. Semua bebatuan itu nampaknya terkait dengan berbagai sumber mineral daerah ini. Pantai Tanjung Kelayang di Tanjung Pandan, Pantai Burung Mandi dan Malang Lepau di Manggar tersohor karena kombinasi laut yang membiru, pasir yang memutih dan bebatuan raksasa yang tersusun secara alami. Pantai Parai dan Matras di Sungai Liat juga memiliki keindahan yang serupa. Pantai-pantai indah menawan ini menjadi obyek pariwisata andalan Bangka Belitung.
Tentu keindahan pantai saja belumlah berarti apa-apa sebagai daerah tujuan wisata. Berbagai fasilitas pendukung memang perlu dibangun. Masyarakat dan lingkungan juga harus dididik untuk bersikap ramah kepada setiap wisatawan. Aneka produk budaya, bahkan produk kerajinan khas daerah juga harus dibina dan dikembangkan. Satu hal yang paling menentukan ialah promosi daerah tujuan wisata itu ke mancanegara. Pada hemat saya, pantai-pantai dan kawasan hutan topis yang menghijau di Bangka Belitung patut dikembangkan sebagai daerah tujuan wisata untuk menyepi sambil menikmati perasaan menyatu dengan alam tropis.Sumber : http://yusril.ihzamahendra.com
Apalagi, sekarang, di daerah ini bisa pula dinikmati pula beragam fasilitas rekreasi danolahraga, yang dapat dilakukan oleh satu orang ataupun banyak orang, mulai dari anak-anak sampai kakeknenek.Pantai di kawasan yang terletak sekitar 160 kilometer sebelah barat Jakarta ini berpasir putih dan memiliki pemandian air laut yang bersih. Jadi, para wisatawan bisa bermain-main di pantainya, berjemur, berenang, berselancar,menyewa jetski, atau menyewa bodyboard jika ingin membiarkan diri terombang-ombing oleh alunan air laut.
Rata-rata, jetski bisa disewa dengantarif Rp 80 ribu per 15 menit dan bodyboard Rp 5 ribu untuk pemakaian sepuasnya. Jika Anda merasa belummahir untuk mengendarai jetski, jangan khawatir. Anda tak perlu mengendarai sendiri, tapi cukup memboncengdan nikmatilah ngebut di permukaan laut.
Anda bisa beristirahat sambil dipijat. Ada banyak pemijat di pinggir pantai, dengan tarif rata-rata Rp 15 ribu sejam. Atau, ingin rambut Anda dikepang gimbal ala pemain sepakbola Ruud Gulit? Di sini pun banyak wanita yang bisa melakukan keterampilan itu, seperti di pantai-pantai yang ada di Bali. Di sepanjang pantaijuga banyak penjual makanan, suvenir, serta beragam hasil laut, seperti udang, kepiting, dan cumi-cumisegar.Untuk menginap, ada banyak hotel, motel, pondok wisata, resor, dan cottages di Anyer, mulai dari kelasmelati sampai yang berbintang lima.
Tentu saja, penginapan yang berada di sisi pantai memiliki tarif yang lebih mahal ketimbang yang berada di seberang jalan, bukan di sisi pantai. Tarif penginapan di sisi pantai sekitar Rp 150 ribu per kamar per malam untukyang kelas melati sampai yang Rp 2 jutaan per kamar per malam untuk yang berbintang lima. Akan halnya tarif penginapan yang tak berada di sisi pantai mulai Rp 45 ribu per kamar per malam sampai sekitar Rp 300 ribu per kamar per malam.Hotel
berbintang lima yang sangat populer di Anyer adalah Sol Elite Marbella, yang memiliki sekitar 580 kamar dan suites.
Seperti halnya hotel-hotel yang berada di pinggir pantai, di hotel ini pun tarif kamar atau suite yang menghadap pantai berbeda dengan yang tidak menghadap pantai. Yang pasti, di hotel ini tersedia beragam fasilitas yang bisa dinikmati tamunya, mulai dari kolam renang, bar, arena bermain anak, sampai sarana berolahraga. Belum lagi beragam pertunjukan yang kerap digelar di lobi hotel. Namun, jika musim liburan, agaknya Anda harus memesan penginapan yang berada di dekat pantai jauh-jauh hari. Kalau tak begitu, bisa-bisa Anda tak dapat tempat.
Untuk menginap di Sol Elite Marbella pada waktu liburan, misalnya, setidaknya Anda harus memesan kamar dua minggu sebelumnya.Restoran dan Kehidupan MalamUntuk urusan perut, tak kalah banyaknya restoran atau warung-warung makan dengan tempat penginapan. Namun, karena ini kawasan pantai, maklum saja jika ""aroma laut"" mewarnai kebanyakan makanan dan minuman yang dijual di sana. Restoran dan warung-warung makan yang ada di sepanjang jalan ini rata-rata menyajikan hidangan laut sebagai menu utamanya. Selain di hotel,resor, dan cottages, restoran dan warung makan juga menjadi ""tempat kehidupan malam"'. Maksudnya, di tempat-tempat itulah umumnya para wisatawan menghabiskan menghabiskan waktu malamnya, setelahmenyaksikan pemandangan menyaksikan matahari tenggelam yang indah dipantai.
Dari Jakarta, kawasan ini bisa ditempuh sekitar dua jam melalui Jalan Tol Jakarta-Merak, dan keluar di gerbang tol Cilegon Timur. Tarifnya tolnya Rp 11 ribu sekali jalan, yakni Rp 2.500 ketika melewati gerbang tol Cikupa, Tangerang, dan Rp 8.500 ketika keluar di gerbang tol Cilegon Timur. Dari Cilegon, perjalanan ke Anyer sekitar 40 menit jika tidak macet, melewatikawasan industri baja Krakatau Steel.
Sumber : http//www.indonesia.go.id
Pantai Lombok Nan Eksotis
Obyek wisata khas di Pulau Lombok adalah pantai. Ada tiga tempat yang saya kunjungi, yaitu Gili Trawangan, Pantai Senggigi, dan Pantai Tanjungkarang. Sebetulnya masih ada pantai lain yang tidak sempat saya saksikan keindahannya, yaitu Kuta Lombok.Gili Trawangan
Gili adalah kelompok pulau yang menjadi obyek wisata menarik kualitas internasional. Gili sendiri dalam bahasa Sasak berarti pulau. Letaknya tidak jauh dari Pulau Lombok. Ada tiga pulau Gili yang terletak berjajar. Yang terdekat adalah Gili Air. Di sini jumlah situs yang dapat dikunjungi paling sedikit. Yang terjauh dan paling bagus adalah Gili Trawangan. Di sini kita bisa melihat keindahan terumbu karang serta makhluk laut lainnya. Satu pulau lagi adalah Gili Meno.
Di antara ketiga gili tersebut, saya dan keluarga memilih Gili Trawangan. Dari Pulau Lombok, kami harus menyeberangi selat kecil dengan perahu kayu bermotor yang disewa. Biaya sewanya sekitar Rp 300 ribu, untuk perahu besar dengan kapasitas dua puluh lima orang dewasa. Ada juga perahu berkapasitas 12 orang dewasa, dengan biaya sewa sekitar Rp 200 ribu. Untuk Anda yang hanya berwisata dalam jumlah kelompok sedikit, bisa memanfaatkan jasa penyeberangan public boat. Ongkosnya sangat murah. Saya lupa persisnya, tetapi yang jelas tidak mencapai angka belasan ribu.
Perjalanan laut itu kami tempuh selama sekitar setengah jam. Pada awal penyeberangan, ombak laut tampak tenang. Tetapi setibanya di tengah perjalanan, gelombang makin membesar. Namun kami masih tenang dan ceria karena belum membahayakan. Berkali-kali pecahan ombak menyiram sebagian penumpang hingga basah kuyup. Sebetulnya saya cukup tegang juga, karena perahu yang kami tumpangi miring ke kanan. Mungkin pembagian bobotnya tidak merata. Dari arah kiri, ombak menerpa perahu. Saya semakin khawatir perahu ini terjungkit. Apalagi perahu ini tidak dilengkapi cadik yang berfungsi sebagai penyeimbang. Cadik ini bentuknya seperti sayap, yang dipasang di samping kanan dan kiri lambung perahu.
Oh ya, kami mulai menyeberang pukul 11 siang. Siang hari gelombang mulai membesar, dan semakin besar lagi ketika sudah sore. Adapun pagi hari laut masih sangat tenang. Jadi, saya sarankan bagi Anda yang ingin berwisata ke tempat ini, sebaiknya Anda berangkat pagi hari.
Alhamdulillah, akhirnya kami sampai juga di tepian pantai Pulai Gili. Subhanallah, Luar biasa indahnya! Pasir putih membentang mengelilingi pulau. Air lautnya biru jernih. Di dekat pantai berwarna biru kehijauan, tanda bahwa laut masih dangkal. Agak di tengah, lautnya mulai membiru. Semakin ke tengah semakin biru. Di kejauhan, tampak Pulau Lombok besar menjulang. Antara Pulau Lombok dan Gili Trawangan, tampak Gili Meno yang juga dikelilingi pasir putih. Perahu-perahu sebagai sarana transportasi yang terlihat kecil di kejauhan menjadikan pemandangan kian asyik. Subhanalllah! Kombinasi warna yang indah sekali. Ciptaan Dzat Yang Maha Sempurna.
Di tengah daratan, pepohonan rindang semakin menambah indahnya panorama. Segera saya ambil ponsel berkamera milik Bapak dan… Jepret… Jepret… Jepret… Subhanallah. Hasilnya seperti ini. Walaupun kualitas fotonya masih seadanya, setidaknya keindahan view pantai ini sangat terlihat. Benar-benar juara.
Katanya di sini ada terumbu karangnya? Ya, benar. Kita bisa menikmati panorama dasar laut dengan snorkeling. Tersedia masker selam dan sepatu katak bagi kita yang belum menyiapkan dari rumah. Ada pula pelampung berupa ban dan life jacket bagi kita yang tidak bisa berenang. Kalau ingin beramai-ramai, sebaiknya gunakan glass bottom boat, perahu yang dasarnya terbuat dari kaca. Kita bisa melihat dinamisasi alam bawah laut lewat kaca itu. Tentu semuanya harus kita sewa dari penyedia jasa setempat.
Setelah lelah berkelana di air, silakan mampir di kedai-kedai makanan yang tersebar banyak sekali. Jangan takut kelaparan. Di sini kita juga bisa menikmati pemandian air panas dan pemijatan. Ada juga warnet bagi Anda yang butuh internet di mana pun. Sayang tarifnya sangat mahal, Rp 300,- per menit. Jadi satu jamnya ya Rp 18 ribu,-. Wow! Konon broadband access lho. Ingin berkeliling? Sewa saja cidomo untuk mengelilingi pulau. Cidomo merupakan sarana transportasi tradisional Lombok. Sebetulnya sama saja dengan dokar, andong dsb. Ingin menginap? Bisa. Tarif sewa kamar untuk menginap di sini tergolong murah. Kita bisa menyewa rumah penduduk seharga Rp 15 ribu semalam. Ada juga cottage dengan tarif sekitar Rp 50 ribuan.
Ada salah satu kedai di sini yang menjual minuman keras, macam arak dan vodka. Kok bisa? Kan suku ini tergolong religius? Asal tahu saja, keindahan alam di sini sudah menjadi daya tarik luar biasa bagi turis asing. Bule-bule sudah merambah ke sini. Tak heran bila suasananya mirip Bali. Alhamdulillah, ternyata azan masih terdengar di sini. Tak jauh dari dermaga perahu, terdapat masjid yang cukup luas. Jama’ahnya kebanyakan masih merupakan penduduk setempat. Ada yang tua, yang muda, serta anak-anak. Tapi, ke mana para turisnya nih kalau sudah masuk waktu shalat?
Sore hari, kami pulang meninggalkan Gili dengan perahu yang sama seperti ketika kami berangkat. Dan benar saja kata orang. Sore hari ombaknya besar. Lebih besar dari siang hari. Bismillahirrahmanirrahim…
Pantai Senggigi
Pantai ini termasuk obyek wisata yang tenar di Lombok. Kami menempuh perjalanan dengan mobil menuju ke sana melewati daerah Pusuk. Di sepanjang daerah ini, kita bisa melihat saudara tuanya Mbah Darwin alias monyet liar. Lucu sekali. Ada yang sudah besar dan tua. Ada pula yang masih muda. Beberapa ekor juga terlihat sedang menggendong anaknya yang masih kecil. Tingkah mereka berubah manakala mobil yang kami tumpangi mendekatinya. Seperti menunggu sesuatu. Lalu salah satu penumpang mobil kami melempar kue kering dan, hupp… Lalu ditangkap. Hati-hati, jalan di sepanjang daerah ini cukup berbahaya. Berkelok-kelok dan kecil. Di sebelah kiri ada jurang, di sebelah kanan ada tebing.
Di pantai ini banyak terdapat titik yang menjadi tempat wisata. Ada yang dikelola profesional lengkap dengan penginapan dan perahu kanonya, ada juga hanya sedia tempat parkir saja. Tetapi di mana pun tempat kita berhenti, pemandangannya tetap saja bagus. Garis pantainya berlekuk-lekuk. Teluk dan tanjung terlukis bergantian. Di tepi pantai, pohon kelapa berbaris lurus dan rapi. Angin laut yang deras menerpa daunnya hingga melambai-lambai. Agak di tengah, tebing-tebing yang ditempeli tetumbuhan kecil menambah indahnya kombinasi warna dan struktur pemandangan pantai ini. Subhanallah, cantik sekali. Sayang sekali gambar-gambar yang saya ambil dengan kamera ponsel belum bisa saya sajikan di sini. Nanti lah kalau ada kesempatan insya Allah.
Memang panorama di Gili masih lebih indah. Tetapi setidaknya Senggigi bisa menjadi penyejuk mata khususnya bagi Anda orang Bandung yang tidak pernah melihat pantai. Oh ya, ternyata kaus C-59 ada juga di sini.
Ada dua tempat yang kami kunjungi. Pertama, kategori seadanya. Di sini relatif sepi karena memang tidak ada fasilitas yang ditawarkan kecuali tempat parkir. Kedua, entah apa namanya. Yang jelas pengelolaannya bagus. Di sini tersedia perahu kano. Bagi Anda yang ingin mencicipi sentuhan ombak kecil dan kecipak air silakan coba perahu kano. Jangan takut, air lautnya tenang meski sudah sore.
Di pantai ini dan Gili, kita masih bisa mendapatkan sinyal handphone. Ingat, Lombok bukanlah tempat yang ndeso bin jauh dari peradaban. Melainkan sama dengan daerah-daerah lain di Jawa. Memang sih kebanyakan masyarakatnya masih tradisional.
Pantai Tanjungkarang
Hahaha… Sebetulnya ini bukan obyek wisata yang istimewa. Lebih cocok disebut wisata rakyat. Sebab, pantai ini hanyalah pantai nelayan biasa. Ongkosnya cukup seribu rupiah saja untuk membayar parkir. Sengaja kami datangi sunset bisa dilihat dari sini dan kebetulan lokasinya dekat dengan kampung nenek. Hanya butuh lima menit perjalanan dengan kendaraan bermotor.
Suasananya benar-benar merakyat. Begitu masuk, kami disuguhi pemandangan kumuh. Sampah-sampah bertebaran. Kapal nelayan berjejeran. Anak-anak kecil berlarian tanpa pakaian sambil sesekali menceburkan diri ke air asin. Meski begitu, suasana tetap bisa saya nikmati karena adanya sunset. Kakak saya sempat mengabadikan prosesnya hingga matahari lenyap terbenam.
Dari ketiga tempat di atas, jelas Gili lah juaranya. Keindahan alam baik di permukaan maupun di dasar laut memang tidak ditemukan di tempat lain. Selain itu, serunya menyeberangi selat dengan perahu motor bisa menjadi pengalaman yang asyik untuk diceritakan.
Sumber : http://patriotproklamasi.blogspot.com
Pantai di Bali
Ada banyak pilihan untuk Anda yang memilih lokasi di sekitar Anda di Bali. Simak informasinya mengenai pantai - pantai di Bali. Kuta, Legian, Seminyak, Nusa Dua, Sanur, Jimbaran, Dreamland, Tanah Lot, Lovina, Amed, Candidasa, Ukuwatu, Tanjung Benoa, Tulamben.
Pantai Kuta (pantai berpasir putih)
Pantai yang paling terkenal di Bali. Wisatawan yang berlibur di Bali tidak akan pernah lupa untuk berkunjung ke pantai Kuta, terutama pada saat matahari akan terbenam. Pantai Kuta merupakan salah satu tempat di Bali untuk melihat panorama terbenamnya matahari selain Pura Uluwatu, Pura Tanah Lot atau pantai Jimbaran. Dapat kita bayangkan setiap hari terutama pada sore hari pantai Kuta akan penuh dengan wisatawan domestic maupun mancanegara, menantikan matahari terbenam, berenang, atau sekedar jalan-jalan di sepanjang bibir pantai. Yang membuat pantai ini juga terkenal adalah ombaknya yang cukup tinggi untuk melakukan olah raga air terutama berselancar (surfing). Tidak heran kalau disepanjang pantai dapat dengan mudah kita menjumpai papan selancar yang disewakan. Anda mau mencoba?
Pantai Legian dan Seminyak (pantai berpasir putih)
Terletak di utara pantai Kuta, pantai ini memberikan nuansa yang sama dengan pantai Kuta. Hanya saja karena lokasinya agak jauh dari pusat Kuta, pengunjung pantai Legian dan Seminyak tidak sebanyak di pantai Kuta. Namun tidak ada salahnya kalau anda suka tempat yang tidak terlalu ramai, pantai ini merupakan pilihan tepat untuk sekedar duduk-duduk menikmati suasana sore pantai Legian dan Seminyak.
Pantai Jimbaran (pantai bepasir putih)
Pantai yang indah dengan pemandangan yang agak berbeda dengan pantai Kuta, Legian atau Seminyak kecuali panorama matahari terbenamnya. Terlihat di kejauhan banyak perahu tradisional sedang menangkap ikan dan juga ada perahu tradisional yang disewa oleh para wisatawan yang berselancar karena ombak yang ideal untuk berselancar letaknya agak jauh, bukan di pantai seperti halnya pantai Kuta. Di ujung utara pantai Jimbaran ada pasar ikan yang menjual berbagai jenis ikan segar. Pantai Jimbaran juga sangat terkenal dengan restorannya dengan menu khas masakan laut. Ada sekitar 24 restoran di pantai Jimbaran yang tidak pernah sepi dengan pengunjung yang ingin menikmati hidangan masakan laut sekaligus panorama pantai yang indah.
Pantai Uluwatu, Dreamland dan Padang-padang (pantai berpasir putih)
Pantai yang indah dengan ombaknya yang tinggi. Setiap hari kita akan melihat para surfer atau peselancar lalu lalang menuju ketiga tempat ini untuk menyalurkan hobi mereka.
Pantai Nusa Dua (pantai berpasir putih)
Daerah selatan pulau Bali juga mempunyai pantai yang exotis, salah satunya adalah pantai Nusa Dua. Tidak mengherankan karena hampir semua hotel disepanjang pantai ini adalah luxury hotel atau hotel mewah yang berbintang lima.
Pantai Sanur (pantai berpasir putih)
Daerah Sanur merupakan daerah/desa wisata pertama yang berkembang di Bali, dan sampai saat ini kita masih dapat melihat dan merasakan suasana damai pedesaan dibandingkan dengan daerah wisata yang lain. Pantai Sanur merupakan pantai yang landai yang sangat ideal untuk berenang, bermain atau sekedar berjalan-jalan mencari kerang laut terutama pada saat air surut kita bisa berjalan sampai jauh ke dalam sekitar 400 meter dari bibir pantai.
Pantai Tanjung Benoa (pantai berpasir putih)
Pantai ini sangat terkenal dengan aktivitas olah raga airnya seperti parasailing, windsurfing, glass bottom boat, waterskiing, jet ski dan masih banyak lagi. Dan kalau anda ingin mengunjungi pulau penyu, dimana kita bisa melihat banyak tempat penangkaran penyu, aktivitas tersebut umumnya dimulai dari Pantai Tanjung Benoa denga menggunakan boat yang bagian bawahnya terdapat kaca sehingga dengan mudah kita bisa melihat biota laut.
Pantai Candi Dasa (pantai berpasir putih).
Sekitar 2 jam perjalanan menuju timur pulau Bali, anda akan menjumpai daerah wisata yang cukup terkenal yaitu Candi Dasa dengan pantainya yang mempesona. Kegiatan yang umumnya dilakukan di daerah ini adalah snorkeling dan diving.
Pantai Amed dan Tulamben (pantai dengan pasir hitam dan berbatu)
Tidak banyak yang bisa kita lakukan di sepanjang pantai ini karena sangat kering dan berbatu, namun pemandangan bawah lautnya sangat menawan dan juga keramah-tamahan penduduk lokalnya membuat pantai ini banyak dikinjungi wisatawan.
Pantai Lovina (pantai berpasir hitam)
Pantai yang sangat terkenal di utara pulau Bali dimana kita bisa melihat lumba-lumba/dolphin di alam bebas mereka.Sumber : http://www.tourkebali.com